7 Persiapan Bikin Chatbot Tanpa Chatbot Designer

Blog

Bikin chatbot sering dianggap sebagai pekerjaan teknis yang membutuhkan desainer chatbot, developer, dan programmer. Namun, hadirnya chatbot builder mempermudah proses pembuatan chatbot karena bisa dilakukan siapapun, bahkan tanpa latar belakang IT atau pengalaman desain flow chatbot.

Persiapan Bikin Chatbot Tanpa Chatbot Designer
Persiapan Bikin Chatbot Tanpa Chatbot Designer. Source: OCA Indonesia

Kemudahan itu bisa didapat menggunakan chatbot builder berbasis drag and drop, seperti yang tersedia di OCA AI. Lewat artikel ini, OCA akan membahas bagaimana cara mempersiapkan pembuatan chatbot tanpa bantuan chatbot designer, langsung dari dashboard OCA AI. Praktis, efisien, dan cocok untuk bisnis skala kecil hingga besar.

Apa itu Chatbot Designer?

Chatbot Designer

Sebelum ada tool builder yang praktis seperti sekarang, pembuatan chatbot umumnya membutuhkan bantuan chatbot designer. Mereka adalah orang-orang dengan keahlian khusus yang merancang alur percakapan, menentukan logika respon, hingga mengatur nada bicara chatbot agar sesuai dengan karakter brand.

Tugas chatbot designer biasanya mencakup:

  • Memetakan kebutuhan bisnis dan perilaku pelanggan
  • Membuat flowchart percakapan dari awal sampai akhir
  • Mengatur respon chatbot berdasarkan berbagai kemungkinan pertanyaan
  • Bekerja sama dengan developer untuk implementasi teknis

Pekerjaan ini membutuhkan pemahaman tentang user experience (UX), logika sistem, dan storytelling. Maka dari itu, membuat chatbot dulu bukan hal yang bisa dilakukan sembarang orang. Tapi sekarang, dengan hadirnya chatbot builder seperti OCA AI, kamu bisa membuat chatbot sendiri tanpa latar belakang teknis cukup drag and drop dan sesuaikan dengan kebutuhan bisnismu.

Kenapa Membuat Chatbot Tanpa Designer Mungkin Dilakukan Sekarang?

Dulu, membuat chatbot berarti harus menyusun alur secara teknis, menuliskan skrip khusus, mengumpulkan pertanyaan mendalam, hingga melakukan coding. Namun, dengan chatbot builder berbasis drag and drop, pembuatan chatbot lebih mudah dan beginner friendly. Bayangkan kamu menyusun chatbot seperti menyusun puzzle dengan komponen:

  • Puzzle sapaan pengguna
  • Puzzle pilihan menu
  • Puzzle jawaban dari pertanyaan
  • Puzzle yang menghubungkan pelanggan ke tim customer service.

Semua bisa dilakukan dengan menempelkan puzzle atau menyambungkan elemen dengan elemen lainnya. Tidak memerlukan coding, tim IT, atapun chatbot designer. Ini memungkinkan tim CS, sales, hingga pemilik UMKM untuk membuat chatbotnya sendiri.

Langkah Persiapan: Sebelum Bangun Chatbot Sendiri

Sebelum kamu mulai menggunakan chatbot builder OCA AI, ada beberapa hal yang perlu disiapkan agar prosesnya lebih lancar dan hasilnya optimal. Berikut langkah-langkah persiapan yang direkomendasikan:

1. Tentukan Tujuan Chatbot

Langkah pertama adalah menjawab pertanyaan sederhana. Kenapa chatbot ini harus dibuat? Tujuan chatbot akan menentukan bagaimana alur percakapan, jenis pertanyaan yang perlu dijawab, dan fitur yang perlu ditambahkan.

Contoh tujuan:

  • Menjawab pertanyaan umum (FAQ)
  • Menyediakan panduan produk atau layanan
  • Membantu proses pemesanan
  • Memberi informasi status pesanan
  • Menerima komplain pelanggan

Semakin spesifik tujuan kamu, semakin mudah menyusun flow-nya nanti.

2. Kumpulkan Materi Konten

Chatbot hanya sebaik informasi yang kamu siapkan. Semakin lengkap materinya, semakin efektif chatbot dalam membantu pelanggan. Berikut beberapa konten penting yang perlu kamu kumpulkan:

  • FAQ pelanggan: Pertanyaan yang sering muncul seperti “Apakah produk ready stock?”, “Bagaimana cara order?”, atau “Bisa COD nggak?”
  • Info produk/jasa: Nama, deskripsi, harga, kategori, dan ketersediaan stok. Jika berupa jasa, jelaskan cakupan layanan dan durasinya.
  • Kebijakan toko: Termasuk pengiriman, pendaftaran member, retur, dan garansi. Informasi ini sering ditanyakan, jadi sebaiknya tersedia otomatis.
  • Kontak & lokasi: Alamat toko, jam operasional, nomor CS, dan tautan Maps jika ada toko fisik.
  • Template jawaban CS: Gunakan balasan standar yang biasa dipakai tim kamu, seperti konfirmasi pembayaran atau info saat stok habis.

Semua informasi ini akan digunakan untuk mengisi blok pertanyaan dan jawaban di chatbot builder. Semakin rapi dan lengkap datanya, semakin cepat proses pembuatan chatbot kamu.

3. Rancang Struktur Alur Percakapan Sederhana

Sebelum mulai membangun chatbot, buat dulu kerangka alur percakapan secara kasar. Tujuannya, supaya kamu punya gambaran jelas sebelum masuk ke builder. Contoh alur dasar:

  • Sapaan pembuka: “Halo! Ada yang bisa kami bantu?”
  • Menu pilihan:
    • Cek harga
    • Cek status pesanan
    • Komplain produk
  • Arahkan setiap pilihan ke jawaban atau form yang sesuai.
  • Tambahkan opsi “Hubungi Admin” untuk kasus yang tidak bisa dijawab otomatis.

Struktur sederhana ini akan jadi acuan saat kamu drag and drop setiap percakapan di OCA AI. Lebih rapi alurnya, lebih cepat chatbot selesai.

4. Tentukan Gaya Bahasa dan Persona

Meskipun chatbot bersifat otomatis, bukan berarti terdengar kaku. Justru, gaya bahasa dan persona chatbot sangat berpengaruh pada kenyamanan pelanggan saat berinteraksi. Chatbot yang punya “suara brand” yang konsisten akan terasa lebih hidup dan profesional.

Beberapa hal yang perlu kamu tentukan:

  • Gaya bahasa: Apakah ingin terdengar formal, kasual, ramah, atau mungkin lucu? Misalnya, brand fashion anak muda mungkin cocok dengan gaya yang santai dan penuh emoji, sementara brand jasa keuangan bisa tetap profesional tapi tetap hangat.
  • Sapaan: Gunakan panggilan yang sesuai dengan target audiens, seperti “Anda” untuk kesan formal, atau “Kak”, “Sobat”, “Teman” untuk kesan lebih akrab.
  • Panjang jawaban: Tentukan apakah chatbot akan menjawab secara langsung dan singkat, atau menyampaikan info lebih lengkap dengan penjelasan tambahan.

Dengan nada bicara yang konsisten, chatbot akan terasa lebih manusiawi dan membuat pelanggan lebih nyaman untuk berinteraksi. Ini juga bantu menjaga identitas brand tetap kuat di berbagai channel komunikasi.

5. Siapkan Variasi Keyword

Satu hal penting dalam membangun chatbot adalah menyadari bahwa pelanggan tidak selalu bertanya dengan kalimat yang sama. Untuk satu topik yang sama, bisa ada banyak variasi cara penyampaian. Oleh karena itu, kamu bisa menyiapkan variasi keyword untuk mempermudah chatbot mendeteksi apa maksud pelanggan.

Contoh untuk topik ongkos kirim, pelanggan bisa bertanya:

  • “Berapa ongkir ke Jakarta?” buat dengan keyword ongkir
  • “Kirim ke Surabaya kena biaya berapa?” untuk keyword Kota: Surabaya
  • “Ongkos kirim luar kota gimana ya?” dengan keyword ongkos kirim
  • “Kalau saya di Bandung, ongkirnya berapa?” untuk keyword Kota: Bandung
  • “Biaya kirimnya mahal nggak?” keyword biaya kirimnya untuk mendeteksi harga.

Dengan menyediakan beberapa keyword di dalam pertanyaan ke chatbot, kamu membantu chatbot mengenali lebih banyak pola kalimat. Meskipun sistem sudah pintar, variasi ini tetap membantu meningkatkan akurasi pemahaman maksud pelanggan (intent). Tipsnya, kamu bisa ambil inspirasi dari riwayat chat CS atau pertanyaan yang sering masuk di DM dan email.

6. Buat Satu Flow Terlebih Dahulu

Banyak pengguna baru ingin langsung membangun chatbot super lengkap di hari pertama. Padahal, cara paling efisien adalah dengan memulai dari satu flow sederhana terlebih dulu.

Misalnya, kamu bisa mulai dari flow FAQ umum seperti:

  • Cek harga produk
  • Jadwal operasional toko
  • Cara order

Setelah flow ini stabil dan berjalan lancar, baru tambahkan flow tambahan seperti:

  • Cek status pesanan
  • Ajukan komplain
  • Tanya promo

Dengan pendekatan ini, kamu bisa membangun chatbot secara bertahap tanpa merasa kewalahan. Apalagi builder OCA AI memungkinkan kamu menambahkan, menghapus, atau mengedit flow kapan pun tanpa mengganggu alur lainnya. Fleksibilitas ini penting, karena kebutuhan bisnis bisa berubah seiring waktu.

7. Integrasikan dengan Channel Bisnis

Setelah chatbot selesai kamu bangun, langkah selanjutnya adalah menghubungkannya dengan channel tempat pelanggan biasa berinteraksi. OCA AI mendukung banyak platform populer secara langsung, seperti:

  • WhatsApp: Cocok untuk bisnis yang punya banyak pelanggan aktif di WA.
  • Instagram DM: Efektif untuk brand yang fokus di media sosial.
  • Website: Bisa ditaruh sebagai live chat otomatis di situs kamu.
  • Telegram: Alternatif ringan untuk komunitas tertentu.

Proses integrasinya juga simpel. Kamu cukup masuk ke dashboard OCA AI, pilih channel yang diinginkan, dan ikuti panduan koneksinya. Dalam beberapa langkah saja, chatbot kamu sudah bisa aktif dan merespons pelanggan langsung dari berbagai platform.

Keunggulan Chatbot Builder OCA AI

Kenapa harus OCA AI untuk bikin chatbot tanpa designer?

  • Visual drag and drop builder: Susun flow chatbot dengan klik dan geser, mudah dipahami siapa pun.
  • Interface yang intuitif: Tidak perlu pelatihan panjang, cukup login dan langsung bisa mulai.
  • Integrasi channel yang luas: Sekali bikin, bisa digunakan di berbagai platform.
  • Editable kapan saja: Kamu bisa mengubah isi chatbot kapan pun, sesuai kebutuhan bisnis.
  • Analytics built-in: Cek performa chatbot secara real-time dan lakukan optimasi langsung.

Siap Buat Chatbot Tanpa Ribet?

Dengan persiapan yang tepat dan tools yang mendukung seperti OCA AI, kamu tidak lagi butuh chatbot designer untuk menciptakan pengalaman digital yang interaktif bagi pelangganmu. Mulai dari alur sederhana, kembangkan sesuai kebutuhan, dan integrasikan ke channel favorit pelangganmu. Semua bisa kamu lakukan sendiri tanpa coding, tanpa stres.

Kalau kamu ingin bantuannya untuk bikin flow chatbot pertamamu, tim OCA juga menyediakan konsultasi gratis. Yuk, ubah cara komunikasi bisnismu jadi lebih efisien mulai hari ini!

RELATED ARTICLES:
Meilila Syavira
Written by
Lila

Baca konten lainnya